Guru Tidak Dibebani Target Kerja, Siswa Tidak Dibebani Pelajaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mensosialisasikan terkait adanya penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan, bahwa pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus bertujuan memberikan fleksibilitas terhadap satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.

Guru Tidak Dibebani Target Kerja, Siswa Tidak Dibebani Pelajaran

Sekolah diberi tiga opsi kurikulum yang dapat dipakai dalam kondisi darurat atau kondisi khusus di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini. Sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran dapat memilih salah satu kurikulum dari tiga pilihan yang ditawarkan, yaitu Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional Menggunakan kurikulum darurat; atau Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Kurikulum darurat merupakan salah satu pilihan yang dapat digunakan oleh sekolah yang menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kurikulum darurat ialah penyederhanaan Kompetensi Dasar yang bersumber dari Kurikulum Nasional. Penyederhanaan ini mengurangi secara dramatis terkait Kompetensi Dasar untuk masing-masing mata pelajaran. Sehingga peserta didik dan guru dapat fokus kepada kompetensi yang esensial.

“Dari opsi kurikulum yang dipilih, catatannya adalah siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran,” kata Nadiem yang dikutip Guruabata.web.id dari Kompas.

Untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Kemendikbud akan menyiapkan modul belajar yang mencakup rencana pembelajaran yang mudah dilaksanakan secara mandiri oleh pendamping baik bagi orang tua maupun wali murid. Mendikbud Nadiem Makarim berharap, modul tersebut akan mempermudah guru dalam memfasilitasi dan memantau berlangsungnya kegiatan pembelajaran siswa di rumah dan dapat membantu para orang tua siswa untuk mendapatkan strategi mendampingi anak Belajar Dari Rumah (BDR).

Mendikbud juga melakukan relaksasi peraturan bagi guru dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, guru tidak lagi diwajibkan untuk memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka selama satu minggu sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga guru dapat fokus memberikan pembelajaran interaktif kepada para siswa tanpa perlu mengejar pemenuhan jam mengajar.

Mendikbud berharap agar kerjasama semua pihak dapat terus dilakukan. Orang tua diharap dapat aktif berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di rumah. Guru diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitasnya untuk menerapkan pembelajaran interaktif, dan sekolah dapat selalu memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode yang paling tepat.

Dalam rangka membantu siswa yang terdampak pandemi Covid-19 dan berpotensi tertinggal pelajaran, Mendikbud Nadiem menghimbau agar guru dapat melakukan assesmen diagnostik. Ia menyebutkan, assesmen dilakukan kepada semua kelas secara berkala yang tujuannya untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif peserta didik sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

Kemudian, assesmen nonkognitif ditujukan juga untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional para siswa, seperti kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa, kesenangan siswa selama melaksanakan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR), serta kondisi keluarga siswa. Selain itu, assesmen kognitif ditujukan juga untuk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran siswa.

Adapun hasil assesmen dapat digunakan sebagai dasar pemilihan strategi pembelajaran dan pemberian remedial atau pelajaran tambahan bagi siswa yang paling tertinggal. Nadiem Makarim mengatakan, kerjasama secara menyeluruh dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mensukseskan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Tulis Komentar

Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.

Lebih baru Lebih lama