Jangan Biarkan Anak Terlalu Banyak Bermain Dengan Gadget!

Pada era yang serba digital ini, sebagian besar orang sudah terjangkit oleh ketergantungan akan gadget dalam kegiatannya sehari-hari. Sejak bangun tidur gadget selalu mendampingi mereka dalam beraktivitas hingga tidur kembali.

Hal tersebut sudah menjadi maklum kiranya melihat perkembangan teknologi informasi semakin maju membuat apapun yang kita butuhkan akan sangat mudah didapatkan dengan hanya melalui sentuhan tangan saja.

Kebutuhan akan gadget untuk menunjang kegiatan sehari-hari memang sangat penting bagi seorang yang sudah dewasa. Namun bagaimana jadinya jika ketergantungan terhadap gadget telah mewabah kepada anak-anak?

Jangan Biarkan Anak Terlalu Banyak Bermain Dengan Gadget!

Sejatinya kita semua tahu bahwa anak-anak di masa sekarang sangat berbeda dengan anak-anak di masa lalu. Sekarang ini anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menatap layar gadget yang dimilikinya.

Mereka lebih senang bermain game dan menonton video atau tayangan lainnya di rumah dari pada bermain petak umpet bersama teman-temannya di luar rumah.

Sebenarnya tidak ada alasan untuk melarang anak-anak untuk menggunakan perangkat gadgetnya selama masih pada batas kewajaran. Akan tetapi, apabila gadget dipakai secara tidak bijak akan menyebabkan anak mengalami banyak gangguan terhadap diri pribadinya, terlebih berkaitan dengan lingkungan sekitar.

Menurut seorang psikolog yang bernama Annelia Sari Sani dari Tigagenerasi, yang dinukil dari Antara memberikan pernyataan bahwa apabila perangkat digital digunakan secara tidak bijak maka akan mengakibatkan beberapa persoalan, yaitu:

1. Kurang Interaksi

Seorang anak yang menghabiskan waktunya untuk bermain gadget akan membuatnya kurang interaksi sosial dengan orang di sekelilingnya.

Padahal dengan interaksi secara langsung akan memperoleh banyak manfaat bagi dirinya, seperti halnya mengembangkan kemampuan diri, mengenal emosi, yaitu marah, kesal, takut atau cemas.

Beberapa permainan yang terdapat pada gadget memang dapat sedikit merasakan jika pemeran yang dimainkan mengalami kejadian tertentu. Akan tetapi emosi yang terjadi pada kondisi ini tidak sesuai karena kadang ada saatnya dimana ekspresi muka dan suara tidak selaras dengan emosi.

2. Bersikap Pasif

Anak yang banyak menghabiskan waktu bermainnya dengan gadget akan cenderung bersikap pasif.

Selain diam jarang berkomunikasi dengan orang lain, ia juga tidak banyak menggerakan anggota tubuhnya sehingga menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan fisik, misalnya kelebihan berat badan.

Karena tidak sedikit orang yang mengalami kelebihan berat badan akibat jarang menggerakan tubuhnya karena terlalu banyak berhadapan dengan perangkat digitalnya.

3. Terputus Dengan Lingkungan

Apabila seorang anak dibiarkan bermain gadget dalam tempo waktu yang lama, dikhawatirkan ia akan terputus dengan lingkungan sekitar. Karena ia akan beranggapan bahwa dirinya tidak membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain.

Jadi kesimpulannya adalah sah-sah saja jika kita ingin mengenalkan gadget kepada anak-anak selama hal tersebut memiliki unsur positif bagi mereka, apalagi jika berkenaan dengan pembelajaran.

Sebab ada kalanya anak memerlukan bantuan gadget untuk mengerjakan tugas yang diberikan sebagai sumber informasi tambahan.

Oleh sebab itu, selain mengawasi dan membimbing anaknya ketika menggunakan gadget, orang tua juga dituntut agar mampu menguasai teknologi. Setidaknya dapat menguasai cara pengoperasian pada gadget milik anaknya tersebut.

Demikian Guru Abata menyampaikan mengenai pembahasan anak yang sering bermain menggunakan gadget ini, semoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan orang tua saat memberikan anaknya kewenangan untuk menggunakan gadget.

Tulis Komentar

Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.

Lebih baru Lebih lama